Popular Posts

Thursday, October 21, 2010

Tarif Tiket Naik, Penonton Jakabaring Sepi

Fenomena sepi penonton di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, ditengarai lantaran tiket pertandingan naik.

Pengelola tiket pertandingan Sriwijaya FC Palembang dari PT Yulimas Berdikari (YB) mengeluarkan trik jitu, yakni membagikan gratis hadiah balon stik warna kuning berlogo SFC kepada penonton yang membeli karcis di loket-loket stadion dan yang memesan langsung ke Sekretariat SFC, Komplek PS Mall, Jalan Kampus POM IX, Palembang.

“Kita sediakan sebanyak 1.600 balon stik sebagai hadiah pembeli tiket,” urai Yuliana ST, Direktris PT YB, kepada wartawan di Palembang, Kamis (21/10/2010).

Tapi ada satu poin dikritisi kalangan suporter SFC “Singa Mania”. Kenaikan harga tiket per orang untuk menonton di tribun utara dari Rp15 ribu jadi Rp 20ribu bertepatan dengan laga kandang perdana SFC, akhir pekan lalu.

Dipertanyakannya kenaikan harga tiket itu, mengingat untuk kelas VVIP, VIP tribun barat, dan tribun barat, justru mengalami penuturunan. “Tapi, kami akan konsisten untuk terus mendukung SFC,” kata ketua kelompok suporter Singa Mania, Dedi Pranata.

Terpisah, muncul tanggapan dari Direktur Teknik dan SDM PT Sriwijaya Optimis Mandiri, Hendri Zainuddin, yang mengelola manajemen SFC. Dia akan berusaha mencari solosi mengenai masalah ini.

“Kami akan berupaya menyelesaikan permasalahan in, karena sejak awal kami berjanji akan menurunkan tarif tiket di setiap tribun. Tapi, kami tidak paham kenapa hanya di tribun utara yang mengalami kenaikan harga,” tandas Hendri.

Kayamba Siap Bobol Gawang Persiba

Keith Kayamba Gumbs menyatakan siap membobol gawang Persiba Balikpapan di Stadion Jakabaring, Kamis (21/10/2010) besok.

Tangguhnya ketahanan fisik Kayamba telah dia tunjukkan di Jakabaring, akhir pekan lalu. Datang ke Palembang dari membela timnas negaranya, St Kitts&St Nevis, Gumbs tampil menggantikan Ponaryo Astaman di menit 34 menghadapi PSM Makassar.

Diketahui, pada pagi harinya striker itu baru mendarat di Kota Pempek. Tak tampak kondisi jet-lag yang melelahkan. Dia tetap mampu berlari cepat dan bahkan berpeluang nyaris menciptakan gol.

Tenaga Gumbs amat dibutuhkan pelatih Ivan Kolev saat menghadapi Persiba Balikpapan, Kamis. Krisis di lini serang Sriwijaya FC Palembang mengharuskan kapten kesebelasan reguler SFC itu menjadi pilihan utama dengan duetnya, Park Jung Hwan (Korea Selatan).

Kondisi Arif Suyono (winger kanan) dan Budi Sudarsono (striker) masih dalam tahap penyembuhan. Sedangkan Oktovianus Maniani (winger kiri) telah diberi izin selama 10 hari menjalani pengobatan dan istirahat di kampung halamannya, Papua.

Gumbs piawai menjadi eksekutor tendangan bebas ataupun penalti. SFC punya pilihan lain untuk menembak freekick, yakni Claudiano (bek) namun Diano hanya pilihan kedua. Kayamba, striker berusia 38 tahun, itu pernah mencetak gol ke gawang Persiba pada laga terakhir LSI 2009/2010 pada 30 Mei tahun lalu.

“Kami dan teman-teman siap memberikan yang terbaik bagi tim ini,” jelas Gumbs, Rabu (20/11/2010). Ya, dia sudah siap “menembak” lagi!

Yong Siap Unjuk Gigi!

Pemain baru yang direkrut Sriwijaya FC Palembang, Yong Jie Mu, telah siap ditampilkan Laskar Wong Kito dalam laga lanjutan di Liga Super Indonesia (LSI) 2010-011 melawan Persiba Balikpapan, Kamis (21/10/2010).

"Persyaratan administratif Yong telah lengkap dan kini sedang diverifikasi PT Badan Liga Indonesia. Mungkin satu-dua hari ini verifikasi tersebut selesai," kata Faisal Mursyid, sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) kepada wartawan di Palembang, Rabu (20/10/2010).

Faisal menyebut, bahwa International Transfer Certificate (ITC) atas nama Yong Jie Mu telah terbit. Jadi, tinggal menunggu pengesahan oleh PT BLI untuk SFC memainkannya di ajang laga kandang, besok.

Yong sendiri telah mengikuti latihan intensif bersama skuad SFC. Namun gelandang serang yang kini mengecat rambutnya berwarna kuning itu hanya duduk menonton di tribun barat Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang.

Saat SFC melakoni laga kandang versus PSM Makassar, akhir pekan lalu, okezone sempat menyapa. Tapi dia hanya mengangkat bahu ketika ditanya, "Kapan Anda akan main untuk tim, Yong?"

Terpisah, Direktur Teknik dan SDM SFC, Hendri Zainuddin, membenarkan bahwa gelandang asal Negeri Tirai Bambu itu tak fasih berbahasa internasional selain bahasa ibunya, China.

Kolev Andalkan Kayamba Dan Park di Depan

Pelatih Sriwijaya Football Club Ivan Kolev akan mengandalkan Keith Kayamba Gumbs dan Park Jung Hwan di lini depan pada laga Liga Super menghadapi Persiba Balikpapan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Kamis (21/10).

"Saya rasa tidak terlalu banyak perubahan dengan skema pemain saat menghadapi PSM Makassar. Saya masih mengandalkan pasangan Kayamba dan Park di sektor depan," kata Kolev di Palembang, Rabu.

Menurut dia, kedua pemain itu kian padu. Hal itu terbukti saat menekuk PSM Makassar dengan skor 2-1, di Palembang, (17/10).

"Semula saya ragu untuk menurunkan Kayamba karena dia baru tiba di Palembang setelah beberapa pekan memperkuat timnas negaranya. Tapi, karena tidak ada pilihan pemain lagi, maka terpaksa diturunkan. Meskipun begitu, Kayamba dapat bersinergi dengan Park," ujar dia.

Menurut dia, kehadiran Kayamba itu, sedikit mengatasi krisis penyerang yang dihadapi oleh SFC, menyusul tiga pemain masih dibekap cedera.

Ketiganya, Arif Suyono, Budi Sudarsono, dan Oktavianus Maniani.

"Jika dibandingkan laga sebelumnya yakni melawan PSM Makassar, bisa dikatakan kondisi kami kali ini agak sedikit lebih baik," kata pelatih asal Bulgaria ini.

Meskipun demikian, Kolev tetap tidak mamatok target muluk-muluk.

"Siapa yang tidak mau menang. Jelas, setiap tim menargetkan menang. Tapi, bagi saya yang terpenting setiap pemain mau berjuang keras untuk meraih kemenangan itu," kata dia.

Junaedi Khawatirkan Lini Pertahanan

Pelatih Persiba Balikpapan Junaidi mengaku sangat mengkhawatirkan lini pertahanan timnya saat menghadapi Sriwijaya Football Club pada pertandingan Liga Super Indonesia di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Kamis (21/10).

Menurut Junaidi di Palembang, Rabu, kekhawatiran itu cukup beralasan, mengingat pemain andalan Mijo Dadic tidak dapat diturunkan karena masih dibekap cedera pergeseran tulang engkel.

"Saya tidak dapat menutupi kekhawatiran terhadap sektor belakang, karena sejak ditinggal Dadic memang terlihat kurang solid dan disiplin," kata dia.

Sebagai buktinya, pada laga sebelumnya terpaksa dipermalukan Persib Bandung dengan skor telah 5-1 saat bertandang ke Bandung, (16/10).

"Hasil buruk pada laga sebelumnya membuat saya fokus membenahi lini belakang. Jelas, kami tidak mau kebobolan sebanyak lima gol lagi saat berhadapan dengan Sriwijaya FC," ujar dia.

Dia tak menampik, sulit untuk meredam gempuran serangan dari beberapa pemain depan SFC yang dikenal haus gol.

"Saya sudah mengingatkan kepada pemain untuk mewaspadai pergerakan Kayamba Gumbs, Park Jung Hwan, dan pemain sayap seperti Mahyadi Panggabean. Selain itu, pemain yang menjadi `second striker` seperti Ponaryo Astaman dan Firman Utina, juga harus diwaspadai," kata mantan pelatih Persijap Jepara ini.

Terkait dengan target, Junaidi tidak mau berbicara muluk.

"Bisa seri saja sudah merupakan prestasi buat kami. Kami harus realistis, karena lawan yang dihadapi bukan tim sembarangan. Apalagi, SFC diprediksi sedang diliputi motivasi tinggi karena meraih kemenangan atas PSM Makassar pada tiga hari lalu," ujar dia.

Sriwijaya Target Menang Lagi

Torehan poin absolut ketika Sriwijaya FC meraup poin penuh usai menaklukkan tamunya PSM Makassar (2-1) di laga kandang perdananya pada lanjutan ISL 2010/2011 Minggu (17/10) lalu, memicu ambisi pelatih Ivan Venkov Kolev untuk kembali mendulang kemenangan timnya di laga kandang keduanya.

Ya, Kamis (21/10) sore ini Laskar Wong Kito-julukan Sriwijaya FC, kembali harus menjamu tim Persiba Balikpapan di Gelora Jakabaring.

Menghadapi Persiba yang sedag terluka, Kolev tampaknya tidak mau tau angak tiga wajib menjadi pilihan timnya di laga nanti. “Kemenangan dari PSM kami capai dengan kerja keras, menghadapi Persiba tim kami harus lebih bekerja keras lagi karena kami harus bisa menang lagi,” ujar Kolev ditemui di Hotel Swarna Dwipa kemarin.

Menurut Kolev, untuk mewujudkan poin penuh bagus timnya tentunya tidak mudah. Apalgi Persiba merupakan tim yang sulit dikalahkan oleh Sriwijaya. Apalagi menurut pelatih asal Shofia Bulgaria ini, sekalipun timnya lebih lengkap namun absennya tiga pilar mereka seperti Oktavianus Maniani, Budi Sudarsono dan Arif Suyono memang berdampak pada daya dobrak pasukannya.

Beruntunglah kata Kolev Laskar Wong Kito masih memiliki duet bomber mautnya Park Jung Hwan dan Keith Kayamba Gumbs. “Menghadapi Persiba, kami masih dipusingkan dengan cideranya tiga pemain tersebut. Beruntung Keith Kayamba sudah bisa tampil tampil saat melawan PSM lalu," kata Kolev "Saat melawan PSM Makassar, tim kami sudah dapat menerapkan strategi dengan memaksimalkan hanya dengan satu striker murni saja.

Sekarang saya berharap melawan Persiba besok (hari ini.Red), koordinasi di lini depan antara Park dan Kayamba dapat lebih baik lagi. Dari keduanya saya berharap dapat lahir gol-gol cepat,” kata kolev optimis. Memang menurut Kolev sebelumnya Kayamba belum bisa tampil maksimal karena baru bergabung saat melawan PSM setelah sebelumnya memperkuat timnas St. Keith Nevis negara asal Kayamba.

Selain tiga pilarnya tersebut, Sriwijaya dapat dipastikan tampil tanpa penjaga gawang utama Ferry Rotinsulu yang masih dalam tahap pemulihan. “Tapi untuk posisi kiper saya rasa tidak ada masalah dengan, karena Fauzal Mubarok sudah bisa memberi bukti sebagai pengganti sepadan Ferry, saat kami menang dari PSM,” kata Kolev yang mantan pelatih Timnas Indonesia pada 2007 silam.

Sebaliknya untuk mengantisipasi tim tamu, Persiba yang dinilainya selalu menjadi momok menakutkan bagi Sriwijaya saat berlaga di markas sendiri. Kolev mengaku cukup beruntung dengan absennya Mijo Dadic yang dinilainya sebagai sosok libero yang tanngguh. “Tapi saya minta kepada semua pemain untuk tetap waspada, karena mereka (Persiba.Red) punya striker bagus seperti Aldo.

Dia (Aldo.Red) akan sangat berbahaya jika terlepas. Karena itu saya minta pemain untuk perhatikan pergerakannya, tidak hanya satu pemain saja, tapi siapapun pemain saya yang berada di dekat Aldo harus menjaga dan mampu mengganggu pergerakan Aldo. Demikian juga dengan Khairul Amri,” tandas Kolev yang juga mantan pelatih Mitra Kukar dan Persipura Jayapura ini.

Sriwijaya Buru Kado Ulang Tahun

Menjamu Persiba Balikpapan, pada laga lanjutan Indonesia Super League (ISL), di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, nanti sore, (21/10), tuan rumah Sriwijaya FC mematok kemenangan. Target ini dipatok demi memberikan kado ulang tahun Laskar Wong Kito -julukan Sriwijaya FC.

Ya, meski baru pada Sabtu, (23/10) nanti, Sriwijaya akan menggenapi usianya ke-6, sejak take over dari Persijatim Solo, pada 2004 lalu. “Kami berambisi untuk bisa menang saat melawan Persiba nanti. sebab, kami ingin memberikan kado manis bagi Sriwijaya yang akan berluang tahun 23 Oktober nanti,” kata Direktur Teknik dan SDM, PT Sriwijaya Optimis Mandiri, (PT SOM), Hendri Zainuddin.

Bukan hanya tekad mencari kado manis, target menang ini juga demi menjaga tren positif Laskar Wong Kito saat bermain di laga home. Sebelumnya, Sriwijaya sukses memetik poin penuh pada home perdana setelah menumbangkan PSM Makassar dengan skor 2-1. Nah, di laga home kedua ini, skuadra Ivan Venkov Kolev berharap hasil positif sebelumnya bakal terulang lagi.

Selain itu, misi raih tiga poin juga demi membalas dendam kekalahan pada laga sebelumnya. Ya, Sriwijaya harus tunduk 0-3 di hadapan pendukungnya sendiri pada laga Inter Island Cup (IIC), lalu. “Kami terus mempersiapkan diri secara matang saat menghadapi Persiba nanti. apalagi, sebelumnya kami kalah dari Persiba. Sehingga, kami akan terus mencari antisipasi, untuk bisa menang,” katanya.

Bergabungnya Keith Kayamba Gumbs dan pulihnya Park Jung-Hwan dan Ponaryo Astaman dari cedera saat melawan PSM, (17/10) lalu menjadi angin segar bagi Sriwijaya FC. Sehingga, Sriwijaya hanya memarkir beberapa pemain yang sebelumnya juga sempat absent. Seperti, Budi Sudarsono, Arif Suyono, Oktavianus, dan Fery Rotinsullu, yang masih bergelut dengan cedera.

“Kami optimis bisa memetik kemenangan di pertandingan nanti. sebab, dengan bergabungnya beberapa pemain inti, dan cederanya beberapa pemain Persiba, juga menjadi salah satu optimisme kami bisa meraih poin,” ujar Hendri memotivasi.

Tapi, apakah Sriwijaya mampu menang dengan mudah? Hal ini bakal menjadi target berat bagi Laskar Sriwijaya. Mengingat sepanjang menjamu Persiba, Sriwijaya tak pernah menang. Yakni, dua kali seri dan satu kali kalah di stadion Gelora Jakabaring (Home base Sriwijaya FC).

Tuesday, October 19, 2010

Oktavianus Berobat Alternatif ke Papua

Penyerang Sriwijaya FC Oktavianus Maniani bertolak dari Palembang ke Papua, Senin, untuk menjalani pengobatan cedera betis kanan, kata asisten manajer Jamaluddin di Palembang.

"Cedera betis kanan Okto (sapaan akrab Oktavianus, red) terbilang cukup parah, sehingga memaksanya beristirahat selama beberapa hari. Karena cukup lama, maka Okto memutuskan untuk berobat alternatif ke kampung halamannya," ujar dia.

Dia menerangkan, Okto telah meminta izin kepada manajemen klub selama sepuluh hari, terhitung Senin (18/10).

"Kami mengizinkan, karena Okto bisa menyakinkan bahwa pengobatan di kampungnya terkenal manjur dan beberapa kali berhasil menyembuhkan cedera yang kerap kali diderita pesepak bola," kata dia.

Meskipun demikian, manajemen klub tidak sepenuhnya melepas Oktavianus dengan pengobatan "kampung".

"Okto sudah mendapatkan pengobatan terbaik dari dokter tim, tapi memang cedera yang dialaminya cukup parah. Hingga kini dia tetap mendapat pantauan dari tim dokter tim," kata dia.

Oktavianus mendapat cedera saat memperkuat Timnas Indonesia melawan Maladewa pada laga persahabatan di Bandung, Jawa Barat, (12/10).

Mantan pemain Persipura Jayapura ini pada laga itu berhasil mencetak satu gol dari kemenangan 3-1 Tim Merah Putih. Dua gol berikutnya diciptakan Tony Sucipto dan Yongki.

Sriwijaya Segera Pulangkan Julio Cesar

Manajemen akan segera memulangkan pemain asing asal Brasil, Julio Cesar Mendes Moriera. Rencananya, pemain kelahiran, Pouso Alegre, Brazil, 19 Januari 1983 ini akan dipulangkan Rabu, (20/10) nanti.

“Kami memang baru memulangkan Rabu anti. Sebab, kami masih menunggu beberapa administrasi yang harus diselesaikan. Dia juga masih akan menunggu agennya Gerry,” kata Direktur Teknik dan SDM, PT Sriwijaya Optimis Mandiri , Hendri Zainuddin, kemarin (18/10).

Menurut Hendri, beberapa berkas yang harus diselesaikan di antaranya soal pemutusan kontrak terhadap Julio Cesar, win win solution soal pemutusan kontrak kerja, dan lainnya. “Pemutusan ini kan tidak bisa langsung begitu saja. Banyak hal yang harus diurus, seperti soal setelah pemutusan ini apakah ada pembayaran denda atau lainya,” imbuh anggota DPRD Banyuasin ini.

Pria berkacamata ini melanjutkan beberapa kesepakatan yang telah diputuskan setelah pemutusan kotrak kerja ini, di antaranya pihak Sriwijaya tidak membayar gaji satu bulan seperti perjanjian pemutusan kontrak.

Selanjutnya, pihak Julio Cesar diwajibkan mengembalikan semua pembayaran yang telah di berikan oleh pihak Sriwijaya FC. Seperti, uang down payment (DP) sebesar 25 persen. “Memang bila ada pemutusan kontrak pihak manajemen harus membayar satu bulan gaji. Tapi, ini bukan kesalahan kami melainkan kesalahan dari pihak Julio Cesar. Dia harus mengembalikan uang yang telah diterima. Termasuk dp 25 persen sebesar kisaran $20.000,” tambahnya.

Tapi, meski menuntut mengembalikan semua uang yang pernah diberikan kepada Julio Cesar, pihak Sriwijaya tidak meminta uang bonus yang sebelumnya telah di terima mantan pemain Belasitsa Petrichr ini. Seperti, bonus juara Inter Island Cup dan bonus juara Community Shield. “Tidak kami minta, setiap bonus kisaran Rp2 jutaan,” pungkasnya.

Julio Cesar Mendes Moriera sebelumnya harus dipulangkan oleh Sriwijaya lantaran tidak lulus verifikasi yang di gelar PT Liga Indonesia. Julio di larang bermain di level Liga Super lantaran laga yang di lakoni di klub sebelumnya, Metalurh Donetsk tidak memenuhi standar.

Saturday, October 16, 2010

Jadwal Tanding Sriwijaya FC

29 September 2010
Deltras Sidoarjo vs Sriwijaya FC (Live ANTV)
2 Oktober 2010
Persela vs Sriwijaya FC (Live ANTV)
17 Oktober 2010
Sriwijaya FC vs PSM (Live ANTV)
21 Oktober 2010
Sriwijaya FC vs Persiba (Live ANTV)
30 Oktober 2010
PSPS vs Sriwijaya FC
3 November 2010
Pesija vs Sriwijaya FC
2 Januari 2011
Sriwijaya FC vs Persib
5 Januari 2011
Sriwijaya FC vs Persijap
8 Januari 2011
Sriwijaya FC vs Persibo
16 Januari 2011
Persisam vs Sriwijaya FC
19 Januari 2011
Bontang FC vs Sriwijaya FC
23 Januari 2011
Sriwijaya FC vs Persema
26 Januari 2011
Sriwijaya FC vs Arema FC
30 Januari 2011
Persipura vs Sriwijaya FC
2 Februari 2011
Persiwa vs Sriwijaya FC
6 Februari 2011
Sriwijaya FC vs Semen Padang
9 Februari 2011
Sriwijaya FC vs Pelita Jaya
PUTARAN KE II
7 Maret 2011
Semen Padang vs Sriwijaya FC
10 Maret 2011
Pelita Jaya vs Sriwijaya FC
20 Maret 2011
Sriwijaya FC vs Persipura
23 Maret 2011
Sriwijaya FC vs Persiwa
27 Maret 2011
Arema FC vs Sriwijaya FC
30 Maret 2011
Persema vs Sriwijaya FC
2 April 2011
Sriwijaya FC vs Persisam
5 April 2011
Sriwijaya FC vs Bontang FC
8 April 2011
Persib vs Sriwijaya FC
17 April 2011
Persijap vs Sriwijaya FC
21 April 2011
Persibo vs Sriwijaya FC
15 Mei 2011
Sriwijaya FC vs PSPS
19 Mei 2011
Sriwijaya FC vs Persija
1 Juni 2011
PSM vs Sriwijaya FC
4 Juni 2011
Persiba vs Sriwijaya FC
15 Juni 2011
Sriwijaya FC vs Deltras
19 Juni 2011
Sriwijaya FC vs Persela

PSM Makassar Anggap Sriwijaya Lawan Berat

Asisten pelatih PSM Makassar, Liestiadi sangat mewaspadai Sriwijaya FC (SFC) sebagai calon lawannya dalam lanjutan Liga Super Indonesia (ISL) di Stadion Jakabaring Palembang, Minggu 17 Oktober 2010.

"Walaupun banyak pemainnya yang cedera, Sriwijaya tetap tim yang kuat," ujar Liestiadi, Sabtu 16 Oktober 2010 di Palembang.

Menurut Liestiadi, motivasi dan dukungan suporter Sriwijaya tetap menjadi kekuatan menakutkan bagi tim tamu.

"Banyak klub-klub besar kalah ketika bermain di kandang Sriwijaya. Misalnya Persib dan Arema beberapa waktu lalu," tuturnya.

Sementara itu, pelatih Sriwijaya, Ivan Kolev harus berpikir kelas karena banyak pemainnya yang mengalami cedera. Menurut Kolev dalam keterangan persnya di hadapan wartawan di Palembang, menyebutkan akan menduetkan Park Jung Hwan dan pemain barunya M Rizki di lini depan.

"Saya akan coba di lini depan dengan memasang Park dan Rizki. Di tengah saya masih percaya kepada Firman (Utina)," tutur Kolev.

Sriwijaya Tambah 3 Amunisi Jelang Jamu PSM

Untuk meningkatan daya serang dan pertahanan, Sriwijaya FC menambah tiga pemain baru. Mereka diharapkan  bisa diturunkan saat menjamu PSM Makassar, Minggu 17 Oktober 2010.

Tiga amunisi baru Laskar Wong Kito ini terdiri dari dua pemain asing dan satu pemain lokal yaitu M Rizki dengan posisi stiker. Sedangkan dua pemain asing itu yakni Therry Guethesy dan Mou Yun Jie asal China.

"Kami menambah tiga pemain baru untuk mengisi kekurangan tim. Ini sesuai dengan saran pelatih," ujar Hendri Zainudin, Direktur Tehnik SFC, Sabtu 16 Oktober 2010 di Palembang.

Dikatakan Hendri, ketiga pemain ini akan diturunkan dalam laga kandang perdana melawan PSM Makassar di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang.

"Kami harapkan ketiganya akan diturunkan dalam laga besok (hari ini)," ujarnya.

Dituturkannya, sejauh ini kontrak ketiga pemain ini berjalan lancar sehingga semua proses sudah diselesaikan manajemen.

"Kontrak sudah, tinggal mereka menunjukkan kemampuannya," jelasnya.

SFC Terlilit Problem Cedera Pemain

Sriwijaya FC Palembang sedang berada dalam masalah besar. Apa problem?

Kapten kesebelasan Keith Kayamba Gumbs belum pasti tampil setelah permisi bermain untuk timnas negaranya, St Kitts&St Nevis. Ditambah deretan parkir terkena cedera, yakni Firman Utina, Arif Suyono, Oktavianus Maniani, Budi Sudarsono, dan Ferry Rotinsulu.

Pelatih Ivan Kolev kini harus memutar otak meracik taktik lebih logis disesuaikan kondisi terkini skuadnya yang begitu mengkhawatirkan. Satu asa pun sempat dilontarkan.

“Kita berharap para pemain yang cedera bisa segera pulih,” harap Kolev, Sabtu (16/10/2010).

Sementara itu, pihak lawan PSM Makassar mewaspadai kekuatan di lapis kedua Laskar
Wong Kito yang bertindak sebagai tuan rumah di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, dalam laga besok, Minggu (17/10/2010).

Rifki: Jangan Sepelekan Saya

Embel-embel sebagai pemain sinetron ternyata sedikit tidak mengenakkan bagi gelandang serang anyar Sriwijaya FC Muhammad Rifki.

Maklum saja, terkadang label itu membuat sebagian orang meragukan kemampuannya sebagai pesepakbola profesional, meski profesi itu telah ditinggalkan sejak beberapa tahun lalu.

"Saya berharap bisa diterima pencinta SFC sebagai pemain sepakbola yang profesional, dan tidak dipandang sebelah mata karena pernah menjadi seorang pemain senetron," ujar Rifki kepada di Palembang, Jumat (15/10).

Rifki secara tidak sengaja sempat terjun ke dunia entertainment pada tahun 2001 karena tidak memiliki klub usai memperkuat Persija Jakarta.

Pesepakbola kelahiran Jakarta, 9 Mei 1984 ini, berhasil menjadi bintang iklan, tampil di beberapa sinetron dan film televisi (FTV).

Salah satu sinetron yang pernah membawa namanya terkenal adalah "Bawang Merah Bawang Putih" yang ditayangkan sebuah stasiun televisi swasta nasional.


Namun kini, Rifki yang telah meninggalkan gemerlap dunia artis sejak bergabung di Persibo Bojonegoro dan Persiba Balikpapan pada musim lalu, berharap para pencinta SFC percaya akan kemampuannya dalam mengocek Si Kulit Budar.

"Memang saya pernah berkecimpung di dunia artis, dan itu sudah saya tinggalkan. Sekarang saya fokus berkarir sebagai pesepakbola profesional," kata dia.

Dia mengaku tak menyangka akan bergabung dengan Sriwijaya FC sebagai klub syarat gelar di kancah persepakbolaan Indonesia.

"Sebelumnya saya hanya dihubungi via telepon oleh manajemen SFC diminta ke Palembang untuk diseleksi. Saya sebenarnya "nothing to lose" saja datang ke Palembang, tapi ternyata saya berjodoh dengan SFC. Tidak menyangka juga," ujar dia.

Rifki pun berjanji akan memberikan yang terbaik dengan SFC yang mengusung target meraih gelar double winner kembali seperti musim kompetisi 2007-2010.

"Saya tahu, SFC diperkuat oleh beberapa pemain bintang. Tapi, saya akan berusaha maksimal agar mampu bersaing dan masuk dalam daftar pemain inti Ivan Kolev," kata dia.  
   
"Impian saya adalah jadi pesepakbola profesional, bukan menjadi artis. Sehingga, setelah mendapatkan kesempatan saya pun kembali lagi ke dunia bola," ujar dia.

M Ridwan Sudah Bisa Diturunkan

Pelatih Sriwijaya FC Ivan Kolev dapat bernapas lega. Pasalnya, pemain belakang Muhammad Ridwan sudah bisa diturunkan pada laga Superliga Indonesia melawan PSM Makassar di Palembang, Minggu (17/10).

Sekretaris Klub Faisal Mursyid kepada di Palembang, Jumat (15/10), mengatakan, PT Liga Indonesia hanya memberikan sanksi satu pertandingan kepada M Ridwan yang diganjal kartu merah pada laga melawan Deltras Sidoarjo (29/9).

Padahal, jika berpatokan pada manual liga yang lama, seharusnya Ridwan tidak bisa turun di dua pertandingan, yakni lawan Persela dan PSM Makassar.

M Ridwan diganjal kartu merah oleh wasit saat berhadapan dengan The Lobster, julukan Deltras Sidoarjo, setelah mendaratkan pukulan ke muka Fahmi Amiruddin karena tidak terima kakinya diganjal keras.

"Peraturan baru menetapkan Ridwan hanya diganjal satu pertandingan yakni melawan Persela. Artinya lawan PSM nanti sudah bisa main," kata dia.

Sementara, untuk denda tidak ada perubahan dengan peraturan manual liga tahun lalu. 

"Untuk denda tidak ada perubahan tetap Rp 5 juta untuk kartu merah, dan Rp 3 juta untuk kartu kuning. Hukuman kartu merah saat ini dipandang sebagai akumulasi hukuman dua kartu kuning, jadi hanya tidak boleh diturunkan pada satu pertandingan saja," kata dia.

Kepastian dapat diturunkannya M Ridwan ini disambut baik oleh manajemen klub guna mencapai target poin penuh pada laga kandang nanti, kata Direktur Teknik PT SOM Hendri Zainuddin yang diwawancarai dalam kesempatan berbeda.

"Saat ini kita sedang krisis pemain, karena beberapa mengalami cedera. Dengan bisa diturunkannya M Ridwan, setidaknya dapat menambah amunisi tim," kata dia.

Kolev Tidak Mainkan Ferry Lawan PSM

Pelatih Ivan Kolev mengatakan tidak akan menurunkan penjaga gawang utama Sriwijaya FC Ferry Rotinsulu pada laga Liga Super Indonesia melawan PSM Makassar di Palembang, Minggu (17/10).

Menurut Kolev di Palembang, Jumat, kondisi Ferry masih meragukan setelah dibekap cedera otot lutut bagian belakang pada akhir September 2010.

"Kemungkinan besar Ferry masih absen. Namun kami telah mengantisipasi hal tersebut dengan menyiapkan pemain lain," ujar pelatih asal Bulgaria ini.

Dia menerangkan, kondisi Ferry telah berangsur-angsur membaik karena menjalankan terapi Penyembuhan cedera bersama dokter tim.

"Bila tidak ada hambatan dalam kurun waktu satu minggu ke depan Ferry sudah bisa diturunkan. Saat ini, Ferry sudah bisa mengikuti latihan ringan. Mudah-mudAhan ada peningkatan sehingga bisa segera diturunkan," kata dia.

Dia menerangkan, pemain yang akan disiapkan menggantikan Ferry adalah Fauzal Mubarak, karena penjaga gawang ketiga Andi Irawan masih kurang pengalaman.

"Yang jelas, saat ini saya labih fokus pada penyembuhan cedera Ferry. Kalau Fauzal tidak ada masalah, dia siap dan saya percaya dia mampu mengantikan peran Ferry," kata dia.

Ferry terkena cedera saat melakukan ujilapangan, satu hari sebelum laga melawan Deltras Sidoarjo (28/9). Ferry mengalami cedera cukup parah setelah lututnya membentur tiang gawang.

Akibat cedera itu, Ferry terpaksa absen pada laga melawan Deltras Sidoarjo (29/9) dan Persela Lamongan (2/10).

Ferry sempat juga dibekap cedera lutut yang cukup parah pada pertengahan musim kompetisi 2008-2009. Kala itu, Ferry diharuskan menjalani operasi.

Namun, berkat berobat ke salah satu rumah sakit ternama di Singapura, akhirnya Ferry tidak sampai dioperasi dan beberapa bulan kemudian membaik.

PSM Waspadai Park Jung-Hwan

PSM Makassar datang ke Palembang membawa misi besar. Yakni, mampu mencuri poin saat melawan Sriwijaya, di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, besok sore (17/10).

Tapi, meski ingin mencuri poin dari Sriwijaya, Juku Eja (julukan PSM) tak mau jumawa. Skuadr Rene Alberts tetap akan mewaspadai permainan Sriwijaya, terlebih kepada striker andalan Park Jung-Hwan. “Pasti kami ingin mencuri poin melawan Sriwijaya nanti. Tapi, kami harus waspada dengan Sriwijaya. Mereka dihuni banyak pemain berkualitas. Terlebih Park Jung-Hwan,” kata asisten pelatih PSM, Liestiadi, kemarin (15/10).

Ketakutan PSM terhadap Park Jung-Hwan sangat wajar. Ya, PSM sendiri sudah hafal dengan karakter Park Jung-Hwan. Sebelum memperkuat Sriwijaya, Park sapaanya memperkuat PSM.

Park juga menjadi salah satu pemain andalan PSM. Sehingga wajar, bila PSM mengetahui karakter permainan Park, yang ngotot dan selalu merepotkan lini pertahanan lawan.

Ketakutan lain, Park juga merupakan pemain yang haus gol. Meski bersama PSM kontribusi Park kurang moncer, tapi tidak di Sriwijaya. Terbukti, sejak bergabung bersama Laskar Wong Kito, pemain asal Korea Selatan ini telah membukukan empat gol.

Bukan hanya waspada kepada Park Jung-Hwan saja. PSM juga tetap akan mewaspadai beberapa pemain bintang Sriwijaya. Seperti, Ponaryo Astaman, Firman Utina, Rendi Siregar, Ahmad Jufriyanto, dan Supardi.

Menurutnya, Ponaryo CS merupakan pemain lokal yang mempunyai kualitas tinggi. Mereka juga mempunyai skill di atas rata-rata. Sehingga, bila diberikan kesempatan untuk menguasai bola, akan sangat membahayakan lini pertahanan PSM.

“Materi Sriwijaya lebih baik di bandingkan dengan PSM. Mulai dari pemain sektor bawah, tengah sampai atas. Mereka di huni pemain lokal yang berkualitas. Sedangkan kami hanya pemain lokal yang belum terlalu terkenal,” pungkasnya.

Friday, October 15, 2010

Jie Terima Nomor Keramat

Beban Yong Jie Mu, pemain asal Cina yang lolos seleksi bersama Sriwijaya semakin besar. Diminta untuk bermain lebih menyerang, ia kini harus menanggung beban memakai nomor 10.
Bagi fans dan suporter Laskar Wong Kito, nomor ini dianggap sebagai nomor keramat. Setelah tidak lagi dipakai pemain pertama yang bergabung bersama SFC Andi Oddang yang bermain selama dua musim, nomor ini kemudian diterima Zah Rahan Krangar. Selama 3 musim, peran gelandang lincah ini tidak tergantikan dan pantas menyandang nomor 10 yang identik dengan seorang playmaker atau pemain bintang. Hengkangnya Zah, nomor ini tidak dipakai.
Striker asal Brazil Julio Cesar Mendez Moreira sempat mendapatkan anugerah nomor 10, tetapi tidak lolos verifikasi, sehingga secara praktis nomor ini kosong, hingga kemudian Jie bergabung mengikuti seleksi dan dinyatakan lolos.
"Dia mendapatkan nomor 10 menggantikan posisi yang ditinggalkan Julio Cesar," kata Direktur Teknik dan SDM PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Hendri Zainudin, Jumat (15/10).
Saat ditanya apa alasan tim memberinya nomor 10, anggota DPRD Banyuasin ini mengatakan, pemberian nomor 10 lebih kepada persoalan teknis di lapangan, bukan untuk melebihkan pemain yang baru lolos seleksi.
"Itu keputusan tim dan bukan karena dia pemain bintang atau tidak," jelas Hendri.

Waspadai Racikan Rene

Skuad Sriwijaya FC harus ekstra waspada saat meladeni tamunya PSM Makassar di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Minggu (17/10) mendatang. Sebab, anak asuh Robert Rene Alberts punya ambisi besar untuk mencuri poin di Palembang.
 Dengan dada membusung, Andi Odang dan kawan-kawan akan meladeni permainan tuan rumah. Maklum, tim Ayam Jantan dari Timur itu sedang dalam kondisi onfire alias puncak performa setelah meraup dua kemenangan beruntun dalam dua perjalanan tandang ke Persijap Jepara dan Persibo Bojonegoro. PSM juga berhasil meraih kemenangan telak 5-0 dalam laga uji coba menghadapi tim Persipal Palu. Kemenangan tandang itu memberi sinyal bagi SFC bawa mereka bisa mengalahkan tuan rumah.
 Dua mantan penyerang Sriwijaya FC, Anoure Obiora Richard dan Andi Odang, adalah musuh yang menjadi momok menakutkan kubu tuan rumah. Kedua striker memiliki naluri mencetak gol yang tinggi. Apalagi, Obi adalah salah satu pemain kunci yang mengantar Sriwijaya merebut empat gelar selama tiga musim di SFC. Center bek Claudiano dan M Riduan harus berjibaku untuk bisa menjinakkan dua kuda liar dari Makassar itu.
 Walaupun produktivitas gol yang dilesakkan para pemain PSM kurang maksimal, namun mereka kerap kali mampu mematahkan setiap serangan yang dibangun lawan-lawannya. Apalagi sejumlah legiun asing mereka yang siap membombardir lini tengah sekaligus menghambat laju bola ke penyerang SFC. PSM hanya bakal kehilangan bek jangkung Supriyono akibat cedera.
 “Kami optimisme bisa mencuri poin di Palembang dengan modal dua kemenangan tandang lawan Persijap dan Persibo,” kata Asisten Direktur Teknik PSM Abdi Tunggal di Makassar, Kamis (14/10).
 Full Power Alasan lain karena PSM dalam partai kali ini bisa tampil dengan kekuatan penuh atau full power. Meski harus kehilangan satu pemain pilar di lini belakang Djayusman Triasdi, namun kubu Pasukan Ramang masih memiliki beberapa pemain seperti Fadli Hariri serta legiun asing asal Australia, Goran Subara yang sudah terlihat makin padu.
 Bahkan Rene sudah memberi instruksi khusus kepada lima pemain asingnya, Marwan Sayedeh, Anoure Obiora, Basile Onambele, Srecko Mitrovic, dan Goran Subara. Apakah gerangan strategi yang Rene siapkan? Robert berkeyakinan peluang timnya mencuri poin di Sriwijaya FC masih lebih baik dibanding saat bertanding melawan Persib Bandung di Stadion Siliwangi Bandung pada 23 Oktober mendatang. Prediksi Rene logis mengingat saat ini banyak pemain Sriwijaya FC yang cedera dan bermasalah.
 Salah satu alasan Robert sehingga peluang mendapat poin di Palembang lebih terbuka dibanding di Bandung karena tim Sriwijaya belum padu secara keseluruhan. Apalagi banyak pemain yang cedera.
Harus diakui, pelatih Ivan Kolev sedang menghadapi masalah besar setelah beberapa pemain pilarnya cedera. Sebut saja Ferry Rotinsulu, Budi Sudarsono, Oktovianus Maniani, Arif Suyono, dan Firman Utina. Sedangkan kapten tim Keith Kayamba Gumbs juga belum bisa dipastikan bermain selepas tampil bersama timnas negaranya ST Kitts-Nevis. Dua faktor non teknis ini terasa sangat mengganggu.
Oleh karena itu, Kolev berharap para pemainnya bisa pulih saat laga nanti. “Kita berharap para pemain yang cedera bisa segera pulih,” harap Kolev.
 Dengan skuad seadanya, pelatih asal Bulgaria itu harus mampu memaksimalkan para pemainnya. Tentu Kolev dan para punggawa Sriwijaya tak mau dipermalukan di hadapan publiknya sendiri.

SFC Kontrak Bintang Sinetron

Alih-alih mencari pemain berkualitas, keputusan mengejutkan justru dilakukan Sriwijaya FC dengan merekrut bintang sinetron M Rifki.
“Rifki sudah bersama SFC dan sudah didaftarkan daftarkan ke PT Liga. Kami tidak punya banyak waktu untuk memilih pemain lantaran waktunya sangat mepet,” ujar Manager SFC H Hendri Zainuddin, Jumat (15/10).
Nama Rifki memang sangat asing, sebab pemain ini tidak begitu dikenal, dia hanya satu hari mengikuti seleksi dan dinyatakan lolos. Rifki memang masih asing di telinga penggemar sepakbola tanah air. Sebelum bergabung dengan Persiba Balikpapan pemuda ganteng ini adalah bintang sinetron. Terhitung sudah satu tahun Rifki meninggalkan Jakarta dan gemerlapnya dunia hiburan seperti syuting iklan maupun sinetron.
Putra kedua pasangan Abdullah Idrus dan Amma Wemes ini memutuskan  profesi sebagai pesepakbola profesional.

Sriwijaya Pulangkan Kim Yong Kyung

Manajemen Sriwijaya FC memulangkan pemain seleksi asal Korea Selatan Kim Yong Kyung, Jumat, setelah tidak diloloskan pelatih Ivan Kolev, kata Direktur Teknik PT Sriwijaya Optimis Mandiri Hendri Zainuddin di Palembang.

"Hari ini Kim kami pulangkan ke negaranya, setelah empat hari mengikuti seleksi bersama pelatih tersebut. Seharusnya Kim dipulangkan kemarin, tapi karena tidak mendapatkan tiket jadi terpaksa hari ini," kata dia.

Menurut dia, pelatih itu tidak tertarik merekrut Kim dan lebih memilih gelandang serang asal China Yong Jie Mu untuk mengisi kuota pemain asing Asia yang tersisa untuk satu orang pemain.

"Kemarin (13/10, red), Yong Jie Mu sudah melakukan penandatanganan kontrak kerja dengan manajemen klub, dan hari ini akan didaftarkan ke PT Liga Indonesia sebagai pemain musim kompetisi 2010-2011," ujar dia.

Dia menambahkan, Yong Jie Mu akan didaftarkan bersama dengan pemain asing non-Asia yang juga diloloskan dalam seleksi, Therry Gathuesi (Prancis).

"Dengan telah didapatkan dua pemain asing ini, artinya SFC tidak lagi menggelar seleksi pemain, karena kuota lima pemain asing telah terpenuhi," kata dia.

Dia menyebutkan, kelima pemain itu, Keith Kayamba Gumbs, Park Jung Hwan, Claudiano Do Santos, Therry Gathuesi, dan Yong Jie Mu.

Terkait kemungkinan kedua pemain anyar SFC itu dipertandingkan pada laga Liga Super Indonesia melawan PSM Makassar di Palembang, Minggu (17/10), Hendri belum bisa memastikan.

Apalagi, dia melanjutkan, kedua pemain itu didaftarkan bertepatan dengan penutupan pendaftaran pemain oleh PT Liga Indonesia, 15 Oktober 2010.

"Yang jelas kami berusaha semaksimal mungkin agar kedua pemain asing baru itu dapat main. Setidaknya kita puas, karena sudah memenuhi kuota lima pemain asing," ujar dia.

Kuota Pemain Asing Sriwijaya Akhirnya Terpenuhi

Setelah direpotkan oleh proses penyeleksian pemain, akhirnya kuota lima pemain asing Sriwijaya FC terpenuhi.

Terayar, dua pemain asing untuk mengisi kuota pemain asal Asia dan non-Asia telah didapatkan.

Manajemen Sriwijaya Football Club akan mendaftarkan Therry Gathuessi (Prancis) dan Yong Jie Mu (China) ke PT Liga Indonesia, Jumat (15/10), kata Presiden SFC H Dodi Reza Alex yang dihubungi di Palembang, Kamis (14/10).

"Kedua pemain itu didaftarkan bertepatan dengan penutupan pendaftaran pemain oleh PT Liga Indonesia, besok, karena sudah melakukan penandatangan kontrak kerja. Yong Jie Mu tanda tangan kontrak kerjanya, kemarin, dan Thierry hari ini," kata dia.

Terkait dengan nilai kontrak kerja, Dodi tidak mau mengungkapkannya, sesuai kesepakatan dengan kedua pemain itu.

"Tidak etis dikatakan, tapi yang jelas setiap pemain nilai kontraknya dibawa Rp 1 miliar," ujar putra sulung Gubernur Sumsel ini.

Sementara, Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri Faisal Musyid mengatakan, kedua pemain itu hanya sebatas didaftarkan sebagai pemain SFC mengingat prasyaratan kelengkapan administrasi dapat disusulkan.

"Surat-surat persyaratan lainnya seperti ITC, Kitas, boleh disusulkan. Yang terpenting adalah mendaftar dulu," kata dia.

Dengan bergabungnya dua pemain itu, maka kuota pemain asing SFC telah terpenuhi, mengingat telah ada tiga pemain asing, yakni Keith Kayamba Gumbs (St Kitts & Nevis), Park Jung Hwan (Korea Selatan), dan Claudiano Do Santos (Brasil).

Thursday, October 14, 2010

Budi Sudarsono Mulai Pulih

Luka robek engkel kaki kanan striker Sriwijaya FC Palembang berjuluk Si Ular Piton sudah berangsur membaik. Budi Sudarsono, yang sering disebut pemain kesayangan pelatih Ivan Kolev, kini tersenyum lega.

Apa kiatnya? Ternyata obat-obatan mujarab resep tradisional produk Negeri Tirai Bambu. Meski membaik, tapi BudiGol belum bisa menendang si kulit bundar. Sementara luka di pergelangan kakinya yang telah dijahit itu tampak mulai mengering.

Penggocek bola yang lihai di sayap kiri itu memberi komentar atas kemajuan fisiknya, “Obat dari China sudah terkenal manjur, saya mengonsumsinya atas saran dokter.”

Seperti diketahui, Budi mendapat luka lantaran kakinya menyepak kaca di ruang ganti saat turun minum babak pertama melawan Deltras Sidoardjo (29/9/2010) di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo.

“Saya akan berusaha lebih baik untuk mengontrol emosi,” tandas Budi menitip janji lewat okezone tentang perubahan sikap temperamen kepada para penggemar setianya.

Oktavianus Maniani Masih Diragukan Bisa Tampil

Sriwijaya FC mungkin tidak dapat tampil maksimal saat melawan PSM Makassar, Minggu (17/10) nanti. Pasalnya, amunisi andalan Sriwijaya, Oktavianus juga terancam tak bisa di turunkan pada laga home perdana ini.

“Sejauh ini kondisi Oktavianus masih belum jelas. Kemungkinan besok baru ada kepastian. Apakah bisa di turunkan atau tidak apa pertandingan nanti,” kata pelatih Sriwijaya FC, Ivan Venkov Kolev, kemarin (14/10).

Dengan belum ada kejelasan nasib Okto bakal menjadi kabar buruk Laskar Wong Kito (julukan Sriwijaya FC). Ya, saat ini, daya gedor tim juara double winner 2007 ini hanya bertumpu pada dua striker yang belum fit. Yakni, Park Jung-Hwan yang baru sembuh dari cedera punggung dan Oktavianus Maniani.

Sedangkan empat penyerang lainya harus di parkir. Yakni, Budi Sudarsono yang masih bergelut dengan cedera luka kaki, dan Arif Suyono dan Muhammad Alfan yang masih di bekab cedera hamstring. Sedangkan Keith Kayamba Gumbs masih belum bergabung lantaran masih memperkuat timnas ST Kitts and Nevis.

Tapi, sayang meski bisa di paksakan turun, Okto sendiri terancam menjalani perawatan hingga tiga minggu. Ini lantaran untuk pemulihan retak tulang kakinya. Praktis, dengan absenya Oktavianus pada laga home perdana ini, Sriwijaya hanya menyisakan Park Jung-Hwan, dan Rendi Siregar yang akhir-akhir ini dipaksakan menjadi striker.

Okto sapaan Oktavianus maniani sendiri mengalami cedera retak Fibula. Yakni, retak tulang kecil ujung kakinya. Meski tidak terlalu parah, mantan pemain Persitara Jakarta Utara ini harus menjalani terapi dan penyembuhan.

Cedera kali ini merupakan cedera kambuhan yang di dapat saat memperkuat timnas Indonesia melawan Maladewa, (12/10) lalu. Sebelumnya, Okto juga pernah mengalami cedera yang sama saat memperkuat Sriwijaya melawan Deltras Sidoarjo, pada laga perdana Indonesia Super League (ISL), (29/10) lalu.

Diego-Kim Terdepak

Meski George Owino Audi hampir pasti tidak datang, namun pelatih Ivan Kolev dan manajemen bersikeras menunggu pemain asal Kenya itu. Namun Laskar Wong Kito bersikap tegas dengan memberi deadline kepada Onana Jules, agen Audi hingga Rabu (13/10) atau dua hari jelang batas akhir pendaftaran pemain ke BLI.
Jika Audi gagal, maka Pelatih Ivan Kolev mendominasikan bek asal Kamerun Thierry Gathuesi dan gelandang serang asal Cina, Ji Yong Mu untuk menjadi rekan Budi Sudarsono dkk. Dengan demikian, dua pemain asing lainnya Kim Jong Kiung asal Korea Selatan, dan Diego Gama dari Brazil dipulangkan.
Kita tetap menunggu pemain Kenya Audi. Jika dia datang kita akan lihat dia bermain sebentar dan bisa saja dia yang kita ambil. Waktu yang kita berikan hingga Rabu (13/10), jika tidak datang maka kita ambil Thierry,” kata Presiden Klub H Dodi Reza Alex, Selasa (12/10).
Menurut Dodi, Audi memang tidak lolos di PSM Makasar dalam seleksi, namun sifatnya lebih kepada masalah non teknis, sebab pelatih Robert Rene Albert, pelatih PSM Makasar kurang suka dengan permainan keras Audi. Tetapi pelatih Ivan Kolev justru menyukai permainan keras dan berteknik ala Audi, sebab dia sangat cocok untuk ditandemkan dengan Diano di lini belakang.
Selain itu kapasitas Audi juga berstatus pemain Timnas Kenya,” jelas Dodi.
Kolev mengakui hal itu. Tetapi jika Audi tidak datang, maka Thierry memiliki peluang lolos dalam seleksi. “Kami masih menunggu Audi datang,” ujar Kolev yang terlihat ngotot dengan pemain Afrika itu.
Seleksi SFC sudah memasuki tahap akhir, Selasa (12/10). Pelatih Ivan Kolev dan manajemen merujuk kepada dua nama yakni, bek asal Prancis Thierry Gathuesi dan gelandang serang Ji Yong Mu. Sebab SFC memang membutuhkan dua pemain yakni satu bek asing non Asia dan satu gelandang dari Asia.
Thierry dipandang cukup berkualitas dan bisa diandalkan di lini belakang Laskar Wong Kito, sementara untuk lini tengah Ji Yong Mu dianggap Kolev cukup berkualitas.

Terancam Tanpa 8 Pilar

Jelang laga menghadapi PSM Makasar, di Stadion Gelora Jakabaring, Kamis (17/10), Pelatih Sriwijaya FC Ivan Kolev mulai menghitung kekuatan. Sebab Laskar Wong Kito terancam tanpa 8 pilar yang mengalami cedera.
Yakni, lima pemain yang mengalami cedera ringan maupun berat, kemudian ditambahkan dengan absennya Keith Kayamba Gumbs, M Ridwan yang absen karena mendapatkan kartu merah ketika lawan Deltras, serta Ahmad Jufriyanto yang absen karena akumulasi kartu.
Bagi pelatih kepala SFC, Ivan Venkov Kolev, mendampingi Ponaryo Astaman dkk bertanding di Stadion Gelora Sriwijaya pada laga tersebut, menjadi debut pertama baginya di Jakabaring di ajang kompetisi Indonesian Super League (ISL). Makanya, ia tidak ingin mengecewakan para pendukung dan fans SFC.
“Kami memang lagi dipusingkan dengan absennya sebagian pemain inti. Kami juga belum bisa berbuat banyak menghadapi kondisi seperti itu, tapi saya harus berbuat sesuatu,” jelas Kolev, Sabtu (9/10),” kata Kolev.
Adapun pemain yang cedera yakni, Budi Sudarsono, Arif Suyono, Park Jung Hwan, dan Ferry Rotinsulu, kemudian Firman Utina yang kurang fit sehabis membela Timnas lawan Uruguay. Budi dan Ferry serta Arif harus istirahat cukup lama, sementara Park Jung Hwan memang sudah sembuh. Namun, sekalipun kelima pemain lokal ini sembuh, bisa jadi mereka tidak maksimal karena belum fit. Mereka juga ketinggalan dari materi latihan diberikan Ivan Kolev.
“Maka sebagai solusinya kita akan memaksimalkan pemain pelapis yang sebenarnya tidak kalah dengan pemain utama” ujar Kolev.
Namun Kolev tetap berharap agar pemainnya segera sembuh dari cedera.”Kita harapkan mereka sembuh lebih cepat,” tandas Kolev.
Secara terpisah, Presiden Klub SFC H Dodi Reza Alex berharap, selain memaksimalkan pemain pelapis, pihaknya menemukan pemain berkualitas dan cocok dengan kebutuhan SFC, saat membuka seleksi pemain asing.
“Jika cocok dan semua kelengkapan administrasinya cepat selesai, kita harapkan pemain asing yang lolos seleksi akan memberikan kontribusi,” jelas Dodi, Sabtu (9/10).
Sejauh ini SFC ke datangan 4 pemain seleksi yakni, Jie Yong Mu, Ibrahimi Tejam, Luis Alejandro Pena dan Thierry Gathuesi. Kolev masih menunggu satu pemain asing dari Australia dan Kenya hingga Senin mendatang.(ndr)


Diperkirakan Absen Lawan PSM:
1.Ari Suyono: cedera
2.Budi Sudarsono: cedera
3.Park Jung Hwan: belum fit
4.Firman Utina: kurang fit
5.Ferry Rotinsulu: cedera
6.M Ridwan: Kartu merah
7.Ahmad Jufriyanto: akumulasi
8.Kayamba:izin memperkuat negeranya

Buru Satu Striker Lokal

Kabar buruk kembali menerpa Sriwijaya FC. Klub asal Sumsel ini kehilangan striker atau gelandang serang Arif Suyono yang cedera. Sebelumnya Laskar Wong Kito sudah kehilangan Kayamba yang memperkuat negaranya, kemudian Budi Sudarsono, dan Park Jung Hwan yang cedera.
Kita kehilangan banyak pemain terutama di barisan penyerang. Kondisi ini cukup sulit,” kata pelatih Ivan Kolev, Jumat (8/10).
Makanya Kolev kembali meminta manajemen mendatangkan striker lokal berkualitas untuk menutupi krisis lini depan. Presiden Klub H Dodi Reza Alex, mengatakan akan segera mencari striker yang diinginkan Kolev. Pihaknya sudah mengantongi nama yang bersangkutan, namun untuk sementara dirahasikan.
Kita akan mengambil striker lokal lagi, karena kita mengalami krisis penyerang. Saat ini sudah ada nama yang dikantongi, tetapi untuk sementara dirahasiakan,” jelasnya.
Dijelaskan Dodi, kondisi Park dipastikan akan segera sembuh, namun Budi Sudarsono yang dikabarkan akan sembuh lebih cepat diragukan akan tampil pasa saaat SFC melawan PSM Makasar
pada 17 Oktober mendatang. Sementara Kayamba pun baru bergabung pada 17 Oktober. Sehingga secara praktis SFC hanya memiliki Park di lini depan. “Untuk itu kita butuh striker lokal untuk mempertajam lini depan,” jelasnya.

Sulit Komunikasi, Manajemen SFC Datangkan Penerjemah Bahasa

Lantaran sulit berkomunikasi dengan Park Jung Hwan, pemain Sriwijaya FC asal Korea Selatan, manajemen Sriwijaya FC dalam waktu dekat akan mendatangkan penerjemah bahasa. Apalagi, pelatih Ivan Kolev telah menyatakan ketertarikan untuk merekrut pemain seleksi asal China Yong Jie Mu.

"Memang diakui manajemen dan pelatih mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan pemain asing asal China dan Korea karena mereka juga tidak dapat berbahasa Inggris," ujar direktur teknik PT Sriwijaya Optimis Mandiri H Dodi Reza yang dihubungi dari Palembang, Selasa.

Dia menambahkan, Kolev sempat meminta manajemen untuk menyediakan seorang penerjemah karena mengalami kesulitan berkomunikasi dengan Park Jung Hwan.

"Kolev kesulitan saat ingin ngobrol dengan Park, meskipun komunikasi saat di lapangan tidak terlalu bermasalah. Bisa jadi hal ini akan berpengaruh, karena Kolev memberikan intruksi tidak hanya di dalam lapangan tapi juga saat di luar lapangan," ujar dia.
Selain itu, manajemen juga bermaksud mengajarkan kepada pemain asing agar dapat berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia.

"Penerjemah diharapkan juga dapat mengajari para pemain asing berbahasa Indonesia sedikit-sedikit. Jangan seperti saat ini, jika bertemu tidak tahu harus bicara apa, karena mereka tidak dapat berbahasa Inggris," kata dia.

Sementara ini SFC baru diperkuat oleh satu pemain asing asal Asia, Park Jung Hwan, dan dalam waktu dekat akan direkrut pemain asing China atau Korea.

"Kolev telah menyatakan menginginkan pemain seleksi asal China Ji Yong Mu. Tapi, kami belum bisa memastikan akan mengambil atau tidak karena harus negosiasi harga dulu," ujar putra sulung Gubernur Sumsel ini.

Dia menambahkan, manajemen SFC membuka peluang bagi penerjemah yang berminat dengan mengirimkan lamaran ke PT Sriwijaya Optimis Mandiri di Sekretariat SFC, Palembang.

"Kalau bisa pekan ini sudah didapat mengingat kebutuhan akan peterjemah ini cukup mendesak," kata dia.

Senada dengan Dodi, Park mengaku sangat membutuhkan seorang penerjemah untuk membantunya dalam berkomunikasi.

"Saya sangat sulit berkomunikasi sejak tinggal di Palembang, karena tidak ada yang bisa berbicara bahasa Korea dan tidak ada orang Korea yang bisa saya temui di sini. Berbeda saat saya memperkuat PSM Makassar dan Persiba Balikpapan, karena ada pemain asal Korea juga yang satu tim dengan saya, dan orang Korea juga banyak di sana," ujar Park.

Park Sebut Kayamba Striker Ideal

Meskipun belum lama berduet di lini depan Sriwijaya FC, tapi Park Jung Hwan sudah berani menyatakan bahwa rekannya Keith Kayamba Gumb sebagai penyerang ideal timnya.

"Kayamba adalah striker ideal SFC. Dia memiliki gairah dan semangat sebagai seorang striker," kata Park kepada di Palembang, Rabu.

Menurut mantan pemain Persiba Balikpapan dan PSM Makassar ini, Kayamba adalah seorang pekerja keras yang memiliki kecepatan dan pintar dalam menempatkan posisi. Meskipun telah memasuki usia 38 tahun, tapi Kayamba masih bisa beradu kencang dengan pemain-pemain muda lainnya. Bahkan, masih terpilih memperkuat timnas St Kitts dan Nevis di Piala Amerika 2010.  

"Dia adalah sosok pemain depan yang memiliki naluri mencetak gol. SFC seharusnya berbangga memiliki pemain pekerja keras seperti dia," kata pemain asal Korea Selatan ini.
Sementara ini, Park dipercaya pelatih Ivan Kolev sebagai striker murni berpasangan dengan Keith Kayamba Gumbs di lini depan. Padahal, pada dua klub sebelumnya, PSM Makassar dan Persiba Balikpapan, Park ditempatkan bukan sebagai penyerang murni, tapi sebagai second striker.

"Sebagai pemain profesional saya harus mengikuti pelatih. Jika pelatih mempercayakan sebagai penyerang, maka saya akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya," ujar pesepakbola asal Korea Selatan ini.

Kendati demikian, dia tak membantah, lebih suka ditempatkan sebagai seorang second striker atau pengumpan kepada penyerang utama.

"Saya lebih suka menjadi pelayan, daripada sebagai seorang pencetak gol. Itulah mengapa pada dua klub sebelumnya saya tidak banyak membuat gol," kata dia.

Bagi Park, yang terpenting adalah gol yang tercipta melalui kerja sama tim.

"Siapa yang mencetak gol bukan masalah bagi saya. Yang terpenting adalah tim bisa menang," ujar pesepakbola berusia 31 tahun ini

Suporter Sriwijaya Sepakat Pakai Nama Beladas

Tiga kelompok suporter Sriwijaya Football Club, yakni Singa Mania, Simanis dan Sriwijaya Mania Sumsel, di Palembang, Selasa, sepakat bersatu dan memakai nama Beladas.

"Berdasarkan rapat suporter yang dipimpin Direktur Keuangan Augie Bunyamin selaku pembina, suporter Sriwijaya FC dilebur menjadi satu nama yakni Beladas. Kesepakatan satu nama ini menunjukkan bahwa tiga kelompok suporter SFC telah bersatu," kata Ketua Kelompok Suporter Sriwijaya Mandiri Suporter (Simanis), Qusoy.

Dia menerangkan, ketiga kelompok suporter sepakat dengan nama Beladas, karena mengena di telinga masyarakat Sumsel.

"Beladas ini yang artinya dalam bahasa Palembang adalah bersenang-senang, jadi pas digunakan untuk menggambarkan kelompok suporter SFC," ujar dia.

Sebelumnya, dia tak membantah para kelompok suporter mengusung nama The Gangsters (Gabungan Suporter Sriwijaya FC), namun setelah dipertimbangkan nama tersebut dipandang kurang baik.

"Nama itu kurang disukai Gubernur H Alex Noerdin karena terkesan arogan. Selain itu, The Gangsters sudah dipakai oleh kelompok suporter PSIR Rembang (klub Divisi Utama, red)," kata dia.

Dia menambahkan, dengan adanya keputusan ini maka masing-masing kelompok suporter akan menjadi koordinator wilayah.

"Dengan demikian para pimpinan kelompok suporter kini menjadi ketua korwil," jelas Qusoy.

Hal senada diungkapkan Ketua Sriwijaya Mania Sumsel, Edi Ismail yang sudah menyepakati nama Beladas sebagai bentuk dari bersatunya kelompok suporter.

"Semoga saja, penyatuan kelompok suporter ini berjalan mulus dan benar-benar terealisasi di lapangan," kata dia.

Tiga kelompok suporter SFC dalam rentang waktu tiga tahun terakhir bergerak sendiri-sendiri dalam memberikan dukungan kepada tim.

Keadaan itu tergambar saat tim bertanding di laga kadang, karena berada dalam tribun yang berbeda.

Selain itu, ketiga kelompok suporter itu menyanyikan yel-yel yang berbeda-beda dan kostum dengan warna yang berlainan.

Namun, sejak digelar pertemuan dengan Gubernur Sumsel beberapa waktu lalu, ketiga kelompok suporter itu sepakat untuk bersatu dalam memberikan dukungan kepada tim.

SFC Loloskan Jie Yong Mu

Tanpa campur tangan serius jajaran PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), yang melulu hanya menangani urusan manajemen klub Sriwijaya Football Club (SFC) Palembang, pelatih Ivan Kolev secara leluasa mengambil keputusan teknis.

Kali terakhir, keputusan merekrut pemain asing baru diputuskan oleh penukang strategi asal Bulgaria itu, Selasa (12/10/2010) malam tadi.

"Pemain yang akan diikat kontrak adalah Jie Yong Mu asal China," ujar Kolev memberi keterangan kepada pers di Palembang, malam tadi.

Diketahui, Jie telah satu pekan menjalani latihan bersama Laskar Wong Kito. Penyerang asal Negeri Tirai Bambu itu memikat Kolev lantaran memiliki kemampuan olah bola terbilang bagus dan postur tubuh ideal.

Terpisah, pihak PT SOM menyatakan kelengkapan berkas administrasi menyangkut KITAS (Keterangan Izin Tinggal Sementara) dan ITC (International Transfer Certificate) akan segera diurus ke PT Badan Liga Indonesia (BLI) dan kantor imigrasi setempat. (far)

Kolev Khawatir dengan Cedera Oktavianus Maniani

Inilah salah satu risiko terburuk bagi klub yang tenaga pemain miliknya dipakai timnas. Kejadian di bawah ini bisa terjadi di klub dan timnas mana pun di dunia ini.

Deraan cedera yang diderita Oktavianus Maniani, gelandang sayap Sriwijaya FC Palembang, saat memperkuat timnas melawan Maladewa kemarin menimbulkan kekhawatiran pelatih SFC Ivan Kolev. Santer diberitakan Okta mengalami cedera yang cukup parah.

"Dia bicara kepada saya semalam dan Okta sudah bilang akan pulang hari ini," ucap Kolev kepada pers di Palembang, Rabu (13/10/2010).

Dikatakan pelatih asal Bulgaria, Okta kemungkinan akan beristirahat realtif lama, kendati demikian dia berharap pemain asal Papua itu segera sembuh. Terkini, didapat kepastian, bahwa pencetak gol timnas versus Maladewa, Selasa (12/10) ini berpeluang besar tidak tampil saat Laskar Wong Kito menjamu PSM Makassar, Minggu (17/10) mendatang.

Secara implisit, Kolev merasa wajar jadi khawatir atas kesolidan lini serang SFC. Dalam daftar parkir sudah tercatat Arif Suyono (winger) dan Budi Sudarsono (striker). Sedangkan penyerang Julio Cesar (Brasil) gagal lulus verifikasi PT Badan Liga Indonesia sehingga tidak dapat bermain di kompetisi nasional. Begitu pula dengan Keith Kayamba Gumbs yang masih memperkuat timnas St Kitts&St Nevis.

"Lini depan kita semakin parah. Sebabnya banyak pemain yang cedera," tandas Kolev sembari berharap Okta mengalami progres perbaikan kesehatan sampai tim medis menyatakan pemain bersangkutan fit tampil di Jakabaring, pekan ini.

Sriwijaya FC rekrut Thierry Gathuessi

Manajemen Sriwijaya FC akhirnya memutuskan Thierry Gathuessi di rekrut hingga satu musim kedepan. Mantan pemain timnas kamerun ini, di rekrut untuk memenuhi kuota pemain asing non Asia yang masih tersisa satu bangku lagi.

Sebelumnya, Laskar wong Kito telah merekrut dua pemain asing non Asia, yakni, Keith Kayamba Gumbs, dan Diano Alves do Santos. Serta dua pemain asing Asia, yakni, park Jung-Hwan dan Yong Jie Mou.

“Setelah melakukan rapat antara manajemen dan pelatih Ivan Kolev, dan berdasarkan beberapa pertimbangan, maka kami putuskan untuk merekrut Thierry,” kata Direktur Teknik dan SDM, PT Sriwijaya Optimis Mandiri (PT SOM), Hendri Zainuddin, kemarin (13/10).

Perekrutan Thierry sendiri di proyeksikan untuk di jadikan tandem defender lainya, seperti Diano Alves do Santos, Rahmat Latif, maupun Ahmad Jufriyanto di lini pertahanan.

Pemain kelahiran Bafoussam, Kamerun, 17 April 1982 ini nasibnya sempat terkatung-katung. Lantaran, Laskar Wong Kito (julukan Sriwijaya FC) masih memaksa untuk menunggu stoper asal Kenya, yang juga buangan dari PSM Makassar, George Owino Audi.

Tapi, sampai sekarang, pemain timnas Kenya ini juga belum menampakan batang hidungnya di palembang. Hal ini juga yang membuat kesabaran manajemen habis, dan memutuskan Thierry di rekrut.

Menurut pelatih Sriwijaya FC, Ivan Venkov Kolev, Thierry mempunyai permainan yang bagus. Mantan pemain Raith Rovers ini mempunyai kecepatan dan dribling serta penguasaan bola yang bagus.

Tapi, pemain berpostur 187 cm kurang keras. Padahal, permainan di kompetisi Indonesia, harus bermain keras dan agresif. “Tapi, ini sudah keputusan bersama,” ujar Ivan Kolev.

Sementara itu, dengan di rekrutnya Thierry Gathuessi, memaksa manajemen memulangkan striker seleksi asal Brasil, Diego de Souza Gama Silva. “Memang kita lihat finishing bagus beberapa kali saja. Tapi, dia (Diego) seperti pemain kampung. Dia terlalu loyo, dan sering terlambat dalam membangun serangan. Padahal, permainan disini keras. Makanya dia, sulit menciptakan gol,” pungkas mantan pelatih timnas Indonesia ini.

Nama Lengkap: Thierry Gathuessi
TTL: Bafoussam, Kamerun, 17 April 1982
Tinggi: 187 cm
Posisi: Defender
Montpellier (2001–2005)
AS Cannes (2005–2006)
FC Sète (2006–2007)
Hibernian (2007–2009)
Inverness CT (2009)
Raith Rovers (2009–2010)
Timnas:
Kamerun (2004)